Post by elangguntur on Oct 10, 2008 10:44:15 GMT 7
Berbicara pesawa UAV, Indonesia sebenernya gudangnya, ada:
Uavindo (wesco) yang sukses dengan SS-5 sky spy
Aviator: smart eagle
Robo Aero Indonesia
Globalindo Technology : UAV kujang yang diaku2 malaysia
BPPT (wulung, gagak, pelatuk)
Belum lagi Dislitbang AU dan PT.DI yang pasti mampu.
Berikut ada berita menggembirakan lagi, anak ITB calon pembuat UAV unggulan...
Sumber: www.itb.ac.id/news/2012.xhtml
Kompetisi Unmanned Aerial Vehicle (UAV) di Taiwan
Bandung, itb.ac.id - Pada tanggal 29-30 Maret 2008 yang lalu, Tim UAV Teknik Penerbangan, FTMD-ITB berhasil meraih 2 gelar juara dalam Kompetisi Unmanned Aerial Vehicle (UAV) di Taiwan yang diorganisir oleh Insitut of Aeronautics and Astronautics, National ChengKung University (NCKU), Taiwan. Dua gelar tersebut adalah “Best Fuel Consumption” dan “Best Presentation” untuk kategori Advanced Design.
Tantangan dalam kompetisi ini adalah mendesain, membuat dan menerbangkan sebuah pesawat model yang memiliki efisiensi struktur, aerodinamika dan pengendalian yang tinggi. Ada dua kriteria utama penilaian, yaitu : tingkat konsumsi bahan bakar terkecil dan rasio kapasitas angkut terhadap berat keseluruhan yang terbesar. Sebagai batasan perancangan, panitia telah menentukan beberapa hal berikut : jenis engine yang harus digunakan, ukuran luas bidang angkat (sayap dan ekor) maksimal dan panjang landasan maksimal.
Untuk berpartisipasi dalam kompetisi tersebut, Teknik Penerbangan sejak akhir tahun lalu telah menyiapkan sebuah tim yang terdiri dari 15 mahasiswa Teknik Penerbangan.di bawah bimbingan Dr. Taufiq Mulyanto dan Dr. Hisar M. Pasaribu. Untuk menjawab tantangan dalam kompetisi ini, Tim UAV Teknik Penerbangan mengusung sebuah konsep pesawat terbang unconventional bersayap kembar dan diberi nama Strigate Nakula-Sadewa. Konfigurasi pesawat yang tidak umum ini memberikan tantangan perancangan tersendiri bagi tim, terutama dalam hal stabilitas dan pengendaliannya.
Keikutsertaan ITB dalam kompetisi tersebut tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, yaitu PT Dirgantara Indonesia sebagai sponsor utama serta PT Chevron dan PT Telenetina sebagai sponsor.
NS01-Strigate “Nakula-Sadewa”
UAV yang akan diikutsertakan dalam Kompetisi UAV Taiwan 2008 oleh Tim UAV KMPN ITB diberi nama NS01-Strigate “Nakula-Sadewa”. UAV ini dirancang oleh Tim UAV KMPN ITB dibawah bimbingan dosen Teknik Penerbangan Institut Teknologi Bandung. Strigate diambil dari bahasa latin Mnais Strigata yang artinya Capung Jarum, sementara Nakula Sadewa dipakai karena pesawat ini memiliki 2 buah sayap kembar yang sama bentuk dan ukurannya. Selama beberapa bulan pesawat ini telah melalui serangkaian proses desain yang terdiri atas conceptual design, preliminary design dan detail design.
Tim UAV KMPN ITB telah melakukan pengkajian dan perhitungan untuk menghasilkan rancangan UAV yang dapat memenuhi kategori misi yang ditawarkan yaitu payload capability, fuel consumption dan aerodynamic design. Konsep tandem wing dipilih untuk memberikan keuntungan dari segi struktur sayap dan aerodinamika selain menciptakan konfigurasi yang unik dan estetis. Muatan payload yang dapat dibawa mencapai 5.1 kg, 60 % dari berat total pesawat. Untuk mempertahankan beratnya agar cukup ringan maka pada proses produksi bahan material yang digunakan adalah bahan dari fiberglass dan kayu balsa. Pesawat ini akan didukung oleh reciprocating engine OS-91 FX dengan daya sebesar 2.8 hp.
Spesifikasi pesawat
Konfigurasi airframe : Tandem wing
Material : Kayu balsa, epoxy dan fiberglass
Engine : OS-91 FX
Berat take off : 9.4 kg
Wing span : 1.96 m
Uavindo (wesco) yang sukses dengan SS-5 sky spy
Aviator: smart eagle
Robo Aero Indonesia
Globalindo Technology : UAV kujang yang diaku2 malaysia
BPPT (wulung, gagak, pelatuk)
Belum lagi Dislitbang AU dan PT.DI yang pasti mampu.
Berikut ada berita menggembirakan lagi, anak ITB calon pembuat UAV unggulan...
Sumber: www.itb.ac.id/news/2012.xhtml
Kompetisi Unmanned Aerial Vehicle (UAV) di Taiwan
Bandung, itb.ac.id - Pada tanggal 29-30 Maret 2008 yang lalu, Tim UAV Teknik Penerbangan, FTMD-ITB berhasil meraih 2 gelar juara dalam Kompetisi Unmanned Aerial Vehicle (UAV) di Taiwan yang diorganisir oleh Insitut of Aeronautics and Astronautics, National ChengKung University (NCKU), Taiwan. Dua gelar tersebut adalah “Best Fuel Consumption” dan “Best Presentation” untuk kategori Advanced Design.
Tantangan dalam kompetisi ini adalah mendesain, membuat dan menerbangkan sebuah pesawat model yang memiliki efisiensi struktur, aerodinamika dan pengendalian yang tinggi. Ada dua kriteria utama penilaian, yaitu : tingkat konsumsi bahan bakar terkecil dan rasio kapasitas angkut terhadap berat keseluruhan yang terbesar. Sebagai batasan perancangan, panitia telah menentukan beberapa hal berikut : jenis engine yang harus digunakan, ukuran luas bidang angkat (sayap dan ekor) maksimal dan panjang landasan maksimal.
Untuk berpartisipasi dalam kompetisi tersebut, Teknik Penerbangan sejak akhir tahun lalu telah menyiapkan sebuah tim yang terdiri dari 15 mahasiswa Teknik Penerbangan.di bawah bimbingan Dr. Taufiq Mulyanto dan Dr. Hisar M. Pasaribu. Untuk menjawab tantangan dalam kompetisi ini, Tim UAV Teknik Penerbangan mengusung sebuah konsep pesawat terbang unconventional bersayap kembar dan diberi nama Strigate Nakula-Sadewa. Konfigurasi pesawat yang tidak umum ini memberikan tantangan perancangan tersendiri bagi tim, terutama dalam hal stabilitas dan pengendaliannya.
Keikutsertaan ITB dalam kompetisi tersebut tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, yaitu PT Dirgantara Indonesia sebagai sponsor utama serta PT Chevron dan PT Telenetina sebagai sponsor.
NS01-Strigate “Nakula-Sadewa”
UAV yang akan diikutsertakan dalam Kompetisi UAV Taiwan 2008 oleh Tim UAV KMPN ITB diberi nama NS01-Strigate “Nakula-Sadewa”. UAV ini dirancang oleh Tim UAV KMPN ITB dibawah bimbingan dosen Teknik Penerbangan Institut Teknologi Bandung. Strigate diambil dari bahasa latin Mnais Strigata yang artinya Capung Jarum, sementara Nakula Sadewa dipakai karena pesawat ini memiliki 2 buah sayap kembar yang sama bentuk dan ukurannya. Selama beberapa bulan pesawat ini telah melalui serangkaian proses desain yang terdiri atas conceptual design, preliminary design dan detail design.
Tim UAV KMPN ITB telah melakukan pengkajian dan perhitungan untuk menghasilkan rancangan UAV yang dapat memenuhi kategori misi yang ditawarkan yaitu payload capability, fuel consumption dan aerodynamic design. Konsep tandem wing dipilih untuk memberikan keuntungan dari segi struktur sayap dan aerodinamika selain menciptakan konfigurasi yang unik dan estetis. Muatan payload yang dapat dibawa mencapai 5.1 kg, 60 % dari berat total pesawat. Untuk mempertahankan beratnya agar cukup ringan maka pada proses produksi bahan material yang digunakan adalah bahan dari fiberglass dan kayu balsa. Pesawat ini akan didukung oleh reciprocating engine OS-91 FX dengan daya sebesar 2.8 hp.
Spesifikasi pesawat
Konfigurasi airframe : Tandem wing
Material : Kayu balsa, epoxy dan fiberglass
Engine : OS-91 FX
Berat take off : 9.4 kg
Wing span : 1.96 m