|
SS3 A1
Apr 25, 2009 14:05:27 GMT 7
Post by alvida on Apr 25, 2009 14:05:27 GMT 7
kalo kalibernya 6.8...ini masalah mas, Pindad harus buat cetakan baru untuk buat kaliber ini, selain itu bida muncul masalah distribusi perbekalan di lapangan karena tipe peluru yang sangat berbeda dengan peluru standar, serta masih harus melakukan uji balistik dan karakteristik senjata, selain itu berapa twist ratio yang dipake?? karena twist ratio juga mempengaruhi kinerja dan karakteristik peluru termasuk kemampuan penetrasi (dalam kondisi tertentu kaliber 5.56 punya kemampuan penetrasi lebih baik dari 7.62).
standarisasi peluru itu ada maksudnya, ya salah satunya biar tidak muncul masalah pada logistik di lapangan
|
|
4073
New Member
Posts: 13
|
SS3 A1
Apr 27, 2009 9:58:54 GMT 7
Post by 4073 on Apr 27, 2009 9:58:54 GMT 7
makasih atas saranya....sbetulnya kalo dipikir bener juga, kaliber 6.8 butuh penelitian yang dalem lagi......ehmmm malah mungkin makan biaya or mangkas biaya kali ya (mending buat cari bahan baku yang lbh bagus, heeee...), kamsud scr keseluruhan sih biar Pindad terutama Indonesia punya 'warna' sendiri, kayak SIG yang katanya ukuran pelor agak lbh berat dikit, plus dari yg saya tau kaliber 6.8 lbh efektif pas CQB or nembus 'temperred glass'...saya liat di Future Weapons, btw makasih buat saran n masukannya.....
|
|