|
Post by fcaesarn on Jul 18, 2008 14:22:01 GMT 7
|
|
|
Post by elangguntur on Jul 18, 2008 14:33:51 GMT 7
Pesawat Wise-8 (versi 8 penumpang) ini seperti yang ada dalam foto hanya selesai di scale mock-up aja. Yang 1 : 1 nya belum terealisasi. Dengan kepergian pak Said ketua BPPT nggak tau tuh, apakah bakal ada yang nerusin impiannya.
|
|
|
Post by elangguntur on Nov 11, 2008 7:36:53 GMT 7
sumber : kompas
Kapal Bersayap Hasil Riset BPPT Dipesan Sabtu, 8 November 2008 | 01:17 WIB Jakarta, Kompas - Hasil riset rancang bangun Kapal Bersayap WiSE-8, sarana transportasi air antarpulau yang mampu terbang dengan ketinggian khusus 1-3 meter di atas permukaan air oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi atau BPPT, dipesan investor. Hal ini bagian dari Program Pendamping Entrepreneurship atas prakarsa Ciputra—penerima gelar Perekayasa Utama Kehormatan BPPT.
”Prototipe Kapal Bersayap WiSE-8 (Wing in Surface Effect-8) yang sudah diuji berkapasitas delapan tempat duduk. Sementara pesanan investor itu 22 tempat duduk,” kata Pelaksana Tugas Kepala BPPT Wahono Sumaryono, Jumat (7/11) di Jakarta.
Wahono mengatakan, keterbatasan tempat duduk pada Kapal Bersayap WiSE-8 hanya karena persoalan efisiensi dana riset. ”Saat ini masih dibahas mengenai kebutuhan investasi untuk mengembangkan kapal bersayap dengan 22 tempat duduk. Investor itu bersedia mendanainya,” kata Wahono, yang memprediksikan riset pengembangannya dapat diselesaikan dalam setahun.
Efek pemampatan
Kapal Bersayap WiSE menggunakan teknologi pemanfaatan efek pemampatan udara permukaan yang terjadi pada obyek yang terbang rendah. Kecepatan terbang Kapal Bersayap WiSE-8 maksimal 80 knot atau berkisar 144 kilometer per jam, dan tidak butuh landasan terbang di darat.
Pada Oktober 2007, Kapal Bersayap WiSE-8 model Belibis NA 5 dan NA 6 berhasil diujiterbangkan di Waduk Jatiluhur, Jabar.
Secara terpisah, Ciputra mengemukakan, komitmen memesan Kapal Bersayap itu hasil pertemuan para pengusaha dengan BPPT di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) di Serpong, Tangerang, Banten, Kamis (6/11). Pada pertemuan itu hadir sekitar 20 anggota Ernst & Young Entrepreneur of The Year Academy Indonesia Chapter.
Kesepakatan itu antara lain sama riset BPPT dengan PT Martina Berto mengembangkan riset alat ekstraksi minyak aroma herbal, riset pengembangan kantong aspal yang tahan sampai suhu 120 derajat Celsius antara BPPT dan PT Jaya Trade Indonesia.
”Saya hanya connector (penghubung) antara inventor (BPPT) dengan investor, bukan yang turut menandatangani kesepakatan untuk kerja sama riset tersebut,” ujar Ciputra, menyinggung pemberitaan sebelumnya, Kompas, (7/11), yang menyebutkan, ”Ciputra Grup mengharapkan riset kantong aspal....” (NAW)
|
|
|
Post by elangguntur on Nov 11, 2008 7:42:48 GMT 7
wise 2 seater, yang telah di uji coba di teluk banten, kelak sebagai pesawat latih untuk pilot baru untuk menerbangkan WiSE yang lebih besar. foto: kang karbol tea.
|
|