|
Post by raider on Apr 17, 2008 17:50:09 GMT 7
Menurut saya di satu sisi mengurangi type rating pesawat itu baik. Asal jangan semua berasal dari satu negara. Misalnya kita hanya punya 17 type rating, tapi most of them ternyata pasokan dari satu negara, yang kebetulan juga rawan embargo. Bisa mati kita. Kalau Singapura atau Australia sepertinya tidak ada masalah bila pesawat-pesawatnya hampir kebanyakan produksi AS. Wong mereka adalah konco sejati. Tapi untuk Indonesia, layaknya Malaysia sebaiknya memang tidak tergantung pada satu negara dominan sebagai langkah jaga2.
Itu pula sebabnya kita mengambil langkah untuk membeli dari berbagai negara. Tapiii... ini pun harus dipertimbangkan dengan matang. Jangan sampai juga kebablasan. Artinya type rating yang besar jadi konsekuensi di situ.
Bila dengan Blok Timur dan Perancis tidak pernah ada masalah, mungkin ini yang perlu didorong untuk dikembangkan. Hanya saja, bukan berarti kita antiproduk AS dan sekutunya. Ingat, kita berhubungan dengan AS itu tidak hanya sebatas jual beli senjata. Banyak kebutuhan lain yang harus tetap dijaga. Berapa banyak juga orang kita yang belajar di AS, seperti banyak pula orang kita belajar di Australia. Itu baru dari satu contoh hal. Lalu, dalam hal hubungan ekonomi tidak dimungkiri kita masih banyak tergantung/dipengaruhi oleh AS. Bisa dibayangkan, suatu negara yang diembargo secara ekonomi oleh AS. Tetap bisa hidup sih, tapi dengan perjuangan yang amat berat tentunya. Untuk negara-negara tertentu mungkin masih bisa. Itu pun dengan banyak konsekuensi yang harus ditanggung.
Balik lagi ke masalah teknis, yang terpenting adalah beli pesawat itu bisa kita optimalkan semaksimal mungkin. sehingga cost yang dikeluarkan pun sepadan dengan andil/deterens yang diberikannya.
|
|
aries
Angkasa members
Posts: 636
|
Post by aries on Apr 17, 2008 17:57:07 GMT 7
^^nah kalo gitu masalahnya kenapa ga sekalian aja F-16 kita dijual aja. trus ganti semua ama Mirage2000 (radikal sekalian gitu...hehehe)
ok balik ke teknis. ada yang tau berapa operational cost-nya Mirage2000 dibanding F-16?? kalo soal kemampuan seh mungkin imbang yah... tergantung bawa rudalnya juga...
|
|
|
Post by elangguntur on Apr 18, 2008 7:15:13 GMT 7
Ya, F-16 yang jumlahnya tidak seberapa itu lebih baik di tambah, kalau gak mungkin di tambah mending di jual saja, lumayan dananya bisa buat beli senjatanya sukhoi kali atau beli pesawat COIN.
|
|
justb
New Member
Posts: 18
|
Post by justb on Apr 18, 2008 15:16:37 GMT 7
kalo saya pilihnya J-10 aja all-weather multirole fighter aircraft dah termasuk 3rd generation fighter jadi gak kalah canggih sama buatan barat,dan juga mungkin harganya jauh lebih murah
|
|
|
Post by elangguntur on Apr 21, 2008 16:40:53 GMT 7
inikah dia next fighter-nya TNI-AU??? kalo punya 2 lusin sih OK.
|
|
viper
Angkasa members
Posts: 59
|
Post by viper on Apr 22, 2008 12:50:24 GMT 7
Mirage 2000 sudah tidak diproduksi, jadi beli bekas... F-16 juga kemungkinan beli bekas (yang baru apa ga mahal bgt?). M2K berarti nambah jenis, dalam arti harus mempersiapkan semua fasilitas pendukungnya.. Kalau mau praktis, ya memang cenderung ke F-16C/D block tengah (25/32) sudah cukup sesuai dengan kebutuhan kita. Embargo ?.. lain cerita...
|
|
|
Post by reez on Apr 24, 2008 16:38:40 GMT 7
Eurofighter Typhoon?hmmm. . . kmahalan!
knapa gak Su-35 atau SU-37 terminator aja skalian??
skalipun Stealth, saya gak yakin F-22 raptor bakal menang lawan Su-37. . .
|
|
diva
Angkasa members
Posts: 50
|
Post by diva on May 10, 2008 16:45:19 GMT 7
Ikutan yak.... klo saya membayangkan TNI-AU mendapatkan F-16I Soufa-nya Israel. Mirip kaya TNI-AU dulu mendapatkan A-4E/F dari Israel.... bisa gak ya.....?
|
|
diva
Angkasa members
Posts: 50
|
Post by diva on May 10, 2008 16:59:21 GMT 7
Eurofighter Typhoon?hmmm. . . kmahalan! knapa gak Su-35 atau SU-37 terminator aja skalian?? skalipun Stealth, saya gak yakin F-22 raptor bakal menang lawan Su-37. . . Ooops..... F-22 gak bakalan bertarung dalam jarak dekat..... menurut saya, pilot F-22 cenderung memangsa lawan-nya dengan ilmu "Siluman"nya dengan taktik khususnya.... Menurut pengakuan Paul Metz (pilot uji F-22) Taktik pemangsaan lawan kira-kira seperti gini : Karena menghidupkan radar cenderung cepat dideteksi musuh jadi pesawat leader (F-22) yang berada di posisi paling depan dengan mematikan radarnya (untuk menjaga sifat silumannya) sedang untuk mendeteksi musuh yang ada diserahkan kepada wingman-nya yang posisi-nya dibelakang beberapa mil dari pesawat leader dengan menghidupkan radar untuk memantau musuh. Kemudian hasil sapuan radar dari wingman diserahkan ke pesawat leader (via data link). Dan kemudian pesawat leader-lah yang meng-eksekusi musuh yang telah terdeteksi oleh wingman-nya dengan AIM-120C-5. Jadi.............
|
|
|
Post by bayuatritz on Jun 26, 2008 15:45:15 GMT 7
Hua.....udah cuman 2 ya jagonya......baru mau pilih Saab Jas-39 grippen buatan swedia SOL
|
|
|
Post by ardi on Aug 1, 2008 17:43:50 GMT 7
Klo aku lebih milih Mig-29 atau Mirage 2000, masalahnya dari fungsi awalnya aja F-5 sebagai interceptor,kayaknya kedua pesawat ini uda cukup deh, disamping itu juga harga kedua pesawat ini masi memungkinkan untuk Indonesia..
|
|
semar
New Member
Posts: 2
|
Post by semar on Aug 8, 2008 13:49:38 GMT 7
Salam Kena semuanya,
CMIIW
Sebenarnya kan US melalui menhannya sudah menawarkan F16 Blok 52 ke Menhan kita dan sempat memesan 6 buah namun dibatalkan kembali oleh pemerintah sehubungan dengan issue dana iswara atau anggaran
|
|
|
Post by lonewolf99 on Aug 8, 2008 15:16:58 GMT 7
Aduh, jangan F 16 lagi dah, ntar diembargo lagi ama uwak Sam. udah ganti ama A 10 Warthog aja deh, klasik tapi keren abis, jagoan, dll....eh, itu produksi uwak Sam juga ya. Capek deeeh...
|
|
|
Post by ardi on Sept 5, 2008 15:14:10 GMT 7
Bung semar, tolong di confim ulang... YAng saya tau menhan blom sempat order F16, itu baru wacana dan kelihatannya lebih banyak unsur politiknya, lagian juga AS g akan mudah melepas pesawatnya ke INDO, inget kasus pesawat F-5 tiger yg katanya mau dikasi Jordania, tapi sampai sekarang g datang2 gara2 AS g ngijinin.
coment untuk A-10, kayaknya beda fungsi deh... A-10 mungkin bisa diakuisisi tapi sebagai pengganti OV-10, klo untuk interceptor g sesuai, lagian dari awal F5 untuk interceptor, menggantikan fungsi MiG-21(tolong koreksi)..
|
|
|
Post by bigmack on Sept 10, 2008 13:27:54 GMT 7
Kenapa ngga sekalian F-16 dijual trus fungsi Tactical Fighter diambil sama MIrage 2000-5 trus kalo ada duit beli Mirage 2000-9
|
|