Post by raider on May 7, 2008 17:24:41 GMT 7
AS Tarik 3.500 Pasukan Dari Irak
by : Astri Istiana Ihsan
Penarikan mundur 3.500 pasukan Amerika Serikat tengah berlangsung di Irak, Selasa (6/5). Pasukan Amerika di Baghdad mengumumkan bahwa para prajurit, yang datang sebagai bagian dari keputusan kontroversial pada Februari 2007, sepenuhnya akan kembali ke markas mereka di Fort Benning, Georgia, dalam beberapa minggu ke depan.
Penarikan mundur ini sejalan dengan rencana presiden AS, George W Bush, yang diumumkan pada September lalu untuk menyelesaikan penarikan mundur 30 ribu pasukan ekstra, yang disebarkannya tahun lalu untuk mengendalikan kekerasan di Irak.
Washington pernah menyatakan ingin menyelesaikan penarikan 30 ribu pasukannya pada Juli mendatang dan melakukan 45 hari evaluasi sebelum mempertimbangkan level keseluruhan pasukan.
Pejabat militer AS mengatakan saat ini jumlah keseluruhan pasukan AS yang disebarkan di Irak berjumlah 156 ribu orang, sementara sekitar 10 ribu pasukan koalisi dari negara-negara lain juga msih berada di lapangan.
Sementara itu, ribuan orang telah tewas terbunuh dalam peperangan yang masih berjalan antara pasukan gabungan AS dan Irak melawan kelompok militan, sejak Maret lalu. Kemarin (6/5), pejabat Irak mengatakan bahwa setidaknya empat orang tewas dan 12 terluka dalam bentrokan di kota Sadr. Dan tak kurang dari 1.073 orang terbunuh pada April, bulan lalu.
Setidaknya 166 pasukan AS juga tewas pada tahun ini, dengan total 4.071 pasukan AS tewas sejak invasi AS ke Irak pada Maret 2003.
Penarikan mundur pasukan ini berlangsung di tengah-tengah kontak diplomatik antara Baghdad dan Tehran untuk membendung gelombang mematikan pertempuran jalanan dengan militan Siah.
Komandan AS Di Irak David Petraeus menuduh kelompok militan yang berperang di kota Sadr menggunakan roket dan bom yang disuplai oleh Iran. Pernyataan ini dibantai oleh Iran dan mengancam untuk menghentikan pembicaraan antara perwakilan Washington, Tehran dan Baghdad mengenai situasi keamanan di Irak.
Ketiga negara ini sebelumnya telah melakukan tiga ronde pembicaraan. Pembicaraan ronde ke empat kali ini terancam gagal karena Washington menyatakan bahwa dengan Iran yang menudukan militan, maka dialog menjadi hal yang tak berguna.
“Tidak ada artinya berbicara apapun dengan Iran selama mereka tidak merubah perilaku mereka,” kata pejabat Departemen Luar Negeri AS Tom Casey. AFP
by : Astri Istiana Ihsan
Penarikan mundur 3.500 pasukan Amerika Serikat tengah berlangsung di Irak, Selasa (6/5). Pasukan Amerika di Baghdad mengumumkan bahwa para prajurit, yang datang sebagai bagian dari keputusan kontroversial pada Februari 2007, sepenuhnya akan kembali ke markas mereka di Fort Benning, Georgia, dalam beberapa minggu ke depan.
Penarikan mundur ini sejalan dengan rencana presiden AS, George W Bush, yang diumumkan pada September lalu untuk menyelesaikan penarikan mundur 30 ribu pasukan ekstra, yang disebarkannya tahun lalu untuk mengendalikan kekerasan di Irak.
Washington pernah menyatakan ingin menyelesaikan penarikan 30 ribu pasukannya pada Juli mendatang dan melakukan 45 hari evaluasi sebelum mempertimbangkan level keseluruhan pasukan.
Pejabat militer AS mengatakan saat ini jumlah keseluruhan pasukan AS yang disebarkan di Irak berjumlah 156 ribu orang, sementara sekitar 10 ribu pasukan koalisi dari negara-negara lain juga msih berada di lapangan.
Sementara itu, ribuan orang telah tewas terbunuh dalam peperangan yang masih berjalan antara pasukan gabungan AS dan Irak melawan kelompok militan, sejak Maret lalu. Kemarin (6/5), pejabat Irak mengatakan bahwa setidaknya empat orang tewas dan 12 terluka dalam bentrokan di kota Sadr. Dan tak kurang dari 1.073 orang terbunuh pada April, bulan lalu.
Setidaknya 166 pasukan AS juga tewas pada tahun ini, dengan total 4.071 pasukan AS tewas sejak invasi AS ke Irak pada Maret 2003.
Penarikan mundur pasukan ini berlangsung di tengah-tengah kontak diplomatik antara Baghdad dan Tehran untuk membendung gelombang mematikan pertempuran jalanan dengan militan Siah.
Komandan AS Di Irak David Petraeus menuduh kelompok militan yang berperang di kota Sadr menggunakan roket dan bom yang disuplai oleh Iran. Pernyataan ini dibantai oleh Iran dan mengancam untuk menghentikan pembicaraan antara perwakilan Washington, Tehran dan Baghdad mengenai situasi keamanan di Irak.
Ketiga negara ini sebelumnya telah melakukan tiga ronde pembicaraan. Pembicaraan ronde ke empat kali ini terancam gagal karena Washington menyatakan bahwa dengan Iran yang menudukan militan, maka dialog menjadi hal yang tak berguna.
“Tidak ada artinya berbicara apapun dengan Iran selama mereka tidak merubah perilaku mereka,” kata pejabat Departemen Luar Negeri AS Tom Casey. AFP